-->
Selamat Datang. Terima Kasih Sudah Berkunjung

RESENSI BUKU PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN


PENDAHULUAN
A.   Judul Buku                               : Pengembangan Media Pembelajaran
B.   Penulis Buku                           : Dr. Sukiman, M.Pd
C.   Uraian singkat tentang buku   : Buku ini berisi hal-hal yang berkaitan tentang media yang digunakan oleh seorang pendidik dalam proses pembelajaran. Hal-hal tersebut yaitu :
1.    Konsep dasar teknologi pendidikan.
2.    Konsep dasar media pembelajaran.
3.    Prosedur pengembangan media pembelajaran.
4.    Pengembangan media pembelajaran berbasis visual.
5.    Pengembangan media pembelajaran berbasis audio dan audio visual.
6.    Pengembangan media pembelajaran berbasis computer.

PEMBAHASAN
A.   ISI BUKU (RINGKASAN DARI SETIAP BAB)
1.    BAB I : Konsep dasar teknologi pendidikan
Ada beberapa pendapat yang mengemukakan tentang pengertian teknologi pendidikan. Istilah yang digunakan dalam bahasa inggris adalah instructional technology, atau educational technology. Salah satunya, pendapat yang dikemukakan oleh Commision on Instructional Technology yang menyatakan bahwa “instructional technology means the media born of the communications revolution which can be used for instructional purpose alongside the teacher, the book, and the blackboard. Jadi yang diutamakan ialah media komunikasi yang berkembang secara pesat sekali yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Alat-alat teknologi ini lazim disebut “hardware” antara lain berupa TV, radio, video tape, computer, dan lain-lain (Nasution, 1987 : 7).
Di lain pihak ada pendapat bahwa teknologi pendidikan adalah pengembangan, penerapan dan penilaian system-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia. Di sini diutamakan proses belajar itu sendiri disamping, alat-alat yang dapat membantu proses belaja. Jadi pendidikan adalah mengenai “software” maupun “hardware” –nya. Software antara lain menganalisis dan mendesain urutan atau langkah-langkah berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan metode penyajian yang serasi serta penilaian keberhasilannya (Nasution, 1987 : 7).
Dari uraian di atas dapat disarikan bahwa setidaknya ada dua pendekatan dalam memberikan pengertian teknologi pendidikan, yaitu: 1) Teknologi pendidikan sebagai suatu pendekatan perangkat keras (hardware approach), 2) Teknologi pendidikan sebagai suatu perangkat lunak (software approach).
Setiap bidang pekerjaan supaya berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan memerlukan prinsip-prinsip yang diperhatikan oeh pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Setidaknya ada tiga prinsip dasar yang digunakan dalam mengembangkan teknologi pendidikan, yaitu: 1) berorientasi pada si-belajar, 2) menggunakan pendekatan system, dan 3) pemanfaatan sumber belajar secara luas dan maksimal (Karti Soeharto, dkk., 1995:9-10).

Menurut Wallington (Satgas definisi dan terminology, 1997:7), sejarah teknologi pendidikan kaya sekali dengan definisi dan model tentang apa yang dimaksdu oleh bidang tersebut. Berikut adalah perkembangan teknologi pendidikan, yaitu: 1) Masa awal, 2) Masa pertumbuhan dan perkembangan konsepsi teknologi pendidikan.
2.    BAB II : Konsep dasar media pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti ‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Arief S. Sadiman, dkk., 2006: 6). AECT (Association of Education and Communication Technology) member batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaiakn pesan atau informasi. adapunNational Education Association (NEA) mengartikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut (Kaya K., 1985: 42). Fleming menyebut media dengan istilah mediator yang diartikan sebagai penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antar dua pihak utama dalam proses belajar-peserta diaik dan isi pelajaran. Di samping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih, dapat disebut media. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran (Azhar Arsyad, 1996: 4). Sementara itu, menurut Anderson, media pembelajaran media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Secara umum wajarlah bila peranan guru yang menggunakan media pembelajaran sangatlah berbeda dari peranan seorang guru “biasa”.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
Ciri media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely ada tiga yaitu: 1) Ciri fiksatif, 2) ciri manipulatif, dan 3) ciri distributif.
 Media pembelajaran berfungsi untuk tujuan informasi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan peserta didik baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Disamping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan peserta didik.
Kegunaan media pembelajaran menurut Arief S. Sadiman, dkk. (2005: 17-18) :
a.    Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat visual
b.    Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
c.    Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk meningkatkan kegairahan belajar; memungkinkan peserta didik belajar sendiri berdasarkan minat dan kemampuannya; dan memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dengan lingkungan dan kenyataan.
d.    Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman dan persepsi peserta didik terhadap isi pelajaran.
e.    Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinka terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran pun mengalami perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, Azhar Arsyad (2002) mengklasifikasikan media atas empat kelompok, yaitu: 1) media hasil teknologi cetak, 2) media hasil teknologi audio-visual, 3) media hasil teknologi berbasis komputer, 4) media hasil gabungan teknologicetak dan komputer. Seels dan Glasgow (Arsyad, 2002) membagi media ke dalam dua kelompok besar, yaitu: media tradisional, dan media teknologi mutakhir.

3.    BAB III : Prosedur pengembangan media pembelajaran
Bila hendak akan membuat media pembelajaran langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan persiapan dan perencanaan yang teliti. Dalam membuat perencanaan, yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan adalah hal-hal berikut : 1) menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa, 2) merumuskan kompetensi dan indicator hasil belajar, 3) merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya kompetensi, 4) mengembangkan alat pengukur keberhasilan, 5) menulis naskah media, 6) mengadakan tes dan revisi.
Langkah selanjutnya yang harus dilakukun adalah memproduksi media pembelajaran. Kegiatan produksi ini memiliki tiga kelompok personil yang terlibat, yaitu sutradara atau pemimpin produksi, kerabat kerja, dan pemain. Ketiga personil itu mempunyai tugas dan tanggungjawab yang berbeda namun semuanya menuju satu tujuan yaitu menghasilkan program media yang mempunyai mutu teknis yang baik.
Setelah itu langkah yang harus dilakukan adalah mengevaluasi media pembelajaran yang telah dibuat tadi. Ada dua macam bentuk evaluasi media yang dikenal, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif (Arief S. Sadiman, dkk., 2003:185).
4.    BAB IV : Pengembangan media pembelajaran berbasis visual
Media pembelajaran berbasis visual adalah pembelajaran yang menyalurkan pesan lewat indera pandang/penglihatan. Secara umum media pembelajaran berbasis visual dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu media grafis dan media cetak. Media grafis antara lain meliputi media foto, gambar, sketsa, bagan, grafik, papan tulis, flannel dan bulletin, poster dan kartun, peta dan globe. Media cetak meliputi transparansi (OHT) dan modul.
Media grafis dapat diartikan sebagai media visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan melalui perpaduan antara pengungkapan kata-katadan gambar. Pengungkapan itu bisa berbentuk gambar/foto, sketsa, bagan, grafik, poster, dan sebagainya (Nana Sudjana dan Ahmad Rifai, 1997: 27)
Media transparansi atau overhead transparency (OHT) seringkali disebut dengan perangkat kerasnya yaitu OHP (overhead projector). Media transparansi adalah media visual proyeksi, yang dibuat di atas bahan transparan, biasanya film acetate atau plastic berukuran 81/2” x 11”, yang digunakan oleh guru untuk memvisualisasikan konsep, proses, fakta, statistic, kerangka outline, atau ringkasan di depan kelompok kecil/besar (Arief S. Sadima, dkk, 2006: 61). Ada tiga jenis bahan yang dapat digunakan sebagai OHT, yaitu : 1) write on film (plastic transparansi), 2) PPC transperancy film, 3) infrared transperancy film.
Istilah modul dipinjam dari dunia teknologi. Modul adalah alat ukur yang lengkap. Modul adalah satu kesatuan program yang dapat mengukur tujuan. Modul dapat dipandang sebagai paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu guna keperluan belajar.
5.    BAB V : Pengembangan media pembelajaran berbasis audio dan audio visual
Media pembelajaran berbasis audio adalah media pembelajaran yang digunakan untuk menyalurkan pesan lewat indera pendengaran. Jenis media ini yang dibahas dalam bab ini meliputi media rekaman audio dan media radio. Sedangkan media pembelajaran berbasis audio visual adalah media yang digunakan untuk menyalurkan pesan lewat indera penglihatan sekaligus pendengaran. Jenis media ini yang dibahas dalam bab ini meliputi media televisi dan media film/video.
Media rekaman berarti suara baik itu berupa suara music, suara manusia, suara binatang atau yang lainnya yang digunakan sebagai media pembelajaran.
Radio diartikan sebagai teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Dengan radio seorang peserta didik dapat : 1) mengembangkan imajinasinya, 2) merangsang partisipasi aktifnya, 3) memusatkan perhatiannya pada kata-kata yang digunakan, pada bunyi dan artinya.
Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran, melalui proses kimiawi,proses elektronik,atau proses lainnya, dengan atau tapa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan denag sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan/atau lainnya.
Video adalah seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan. Pada dasarnya hakikat video adalah mengubah suatu ide atau gagasan menjadi suatu tayangan gambar dan suara yang proses perekamannya dan penayangannya melibatkan teknologi tertentu.
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu monokrom (hitam-putih) maupun berwarna.
6.    BAB VI : Pengembangan media pembelajaran berbasis komputer
Komputer adalah salah satu alat produk sains dan teknologi yang merupakan satu mesin elektronik yang dapat menerima arahan atau data digital, memprosesnya, menyimpan, dan mengeluarkan hasil dari data yang diproses. Komputer ini dapat mengakomodasi peserta didik yang lamban menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektf dengan cara yang lebih indivual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunkan. Komputer dapat merangsang peserta didik untuk untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya media grafis, warna, dan music yang dapat menambah realism. Kendali berada di tangan peserta didik sehingga tengkat kecepatan belajar peserta didik dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dengan kata lain, komputer dapat beriteraksi dngan peserta didik secara perorangan misalnya dengan bertanya dan menilai jawaban. Kemampuan merekam aktivitas peserta didik selama menggunakan program pembelajaran member kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap peserta didik selalu dapat dipantau. Dapat berhubungan dengan dan mengendalikan peralatan lain seperti compact disc, video tape, dan lain-lain dengan program pengendali dari komputer (Azhar, 2005: 54-55)
Media komputer terdiri dari berbagi macam media antara lain yaitu media presentasi power point dan media berbasis internet (E-mail dan blog).
Risal Mantofani Arpin
Saya orangnya pemalu. Tapi asyik kok.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter